Operasi Pekat Rinjani 2024, Polres KSB Ungkap Kasus Judi Daring hingga Sita Ratusan Botol Miras

TBNews.ntb. – Jajaran Polres Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah selesai menggelar Operasi Pekat Rinjani tahun 2024. Hasilnya, sejumlah kasus berhasil diungkap. Mulai dari kasus pelaku perjudian daring (online) hingga tindak pidana ringan (tipiring) berupa penjualan minuman beralkohol.

“Semua kasus yang kita ungkap dari kegiatan operasi Pekat ini adalah bagian dari target operasi alias TO. Kegiatan ini sendiri kita gelar mulai dari tanggal 26 Februari hingga 10 Maret 2024,” kata Wakapolres KSB, Kompol Didik Hariyanto yang memimpin langsung kegiatan konpers Operasi Pekat Rinjani 2024, Selasa, 19 Maret 2024.

Pada kasus perjudian daring, Didik menjelaskan, hampir semua tersangka yang diamankan merupakan TO. Namun demikian dalam perkembangan operasi petugas berhasil mengungkap kasus serupa yang dilakukan oleh pelaku lainnya.

“Tersangkanya kita amankan 2 orang untuk judi online ini. Mereka atas nama AH dan SU (inisial),” cetusnya.

Pada kegiatan operasi peredaran miras atau beralkohol ilegal, Didik menyebut, total ada 20 kasus yang diungkap jajarannya. Terdiri dari 18 kasus masuk dalam daftar TO sisanya 2 kasus merupakan hasil pengembangan selama kegiatan operasi Pekat dilaksanakan.

Dari 20 kasus yang diungkap itu, total sebanyak 826 botol miras berbagai jenis dan merek diamankan sebagai barang bukti.

“Kasus miras ilegal ini masuk kategori Tipiring. Namun begitu semuanya tetap kita proses sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.

Selanjutnya, Kapolres menyampaikan, selama pelaksanaan operasi Pekat Rinjani 2024 ini jajarannya tidak banyak mendapat hambatan. Berkat kerja sama masyarakat, operasi ketertiban jelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci ramadhan itu berjalan aman terkendali.

“Alhamdulillah lancar sehingga situasi kamtibmas kita tetap kondusif,” tukasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim, Iptu, Aby Satya Dharma mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar terus menjaga kondusifitas kamtibmas yang tercipta saat ini. Tidak saja selama ramadhan, namun juga pada bulan-bulan lainnya ke depan.

“Kami sebagai pengayom masyarakat dalam menjaga ketertiban akan terus menjalankan tugas sebaik mungkin. Tapi biar begitu tanpa dukungan masyarakat kerja-kerja kami pasti akan sulit juga di lapangan,” tukas Aby.