Polisi Bersama BNN Lakukan Cek Urine Sopir dan Kernet Bus di Terminal Mandalika

Tribratanews.ntb.polri.go.id – Kepolisian Resor (Polres) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama pihak badan narkotika nasional (BNN) melakukan pengecekan urine terhadap pengemudi dan kernet perusahaan otobus (PO) di Terminal Mandalika.

Kepala Satuan Reserse (Kasatres) Narkoba Polresta Mataram AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra menjelaskan tujuan dari kegiatan ini untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran tahun 2024 di Provinsi NTB dengan memastikan para pengemudi dan kernet tidak dalam pengaruh narkotika.

“Jadi, dari hasil pemeriksaan urine hari ini di Terminal Mandalika terhadap 12 awak bus dari berbagai PO, didapatkan satu orang positif yang mengandung zat metamfetamin atau kandungan dari sabu-sabu,” katanya kepada media ini, Minggu (07/04).

Pejabat Utama Polres Kota Mataram itu mengungkapkan bahwa awak bus dengan urine positif mengandung zat metamfetamin tersebut berinisial FH, seorang pria asal Bima.

“Yang positif urine ini statusnya sebagai kernet. Jadi, bus tetap kita berikan untuk jalan, karena sopir negatif,” ujarnya.

Baca Juga : Polisi Cek Stok dan Harga Bahan Pokok Jelang Idul Fitri di Sejumlah Ritel Modern di Mataram
Baca Juga : Polisi Siapkan 5 Posko Pengamanan Idul Fitri di Kota Mataram

Meskipun demikian, AKP Bagus memastikan pihaknya akan menindaklanjuti temuan dengan melakukan koordinasi bersama dinas perhubungan sebagai pengelola terminal dan perusahaan otobus.

“Dengan adanya temuan ini kami akan ingatkan kembali PO agar jangan sampai ada lagi yang kena pengaruh narkoba, karena jelas, berada dala, pengaruh narkoba, apalagi saat berkendara itu dapat memberikan dampak yang fatal, mengancam keselamatan jiwa,” ucap Kasatres Narkoba Polresta Mataram.

Terhadap FH, Kasatres Narkoba Polresta Mataram itu mengatakan bahwa pihaknya kini masih harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui status dari saudara FH ini.

“Pengakuannya dikasih teman waktu ketemu di Bima. Kalau memang hanya pengguna, nanti kami akan berikan rujukan ke BNN untuk dilakukan rehabilitasi medis,” kata Bagus.