6 Mahasiswa di NTB yang Diamankan Polisi Saat Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Dipulangkan

TBNews.ntb. –  Enam mahasiswa dari kampus swasta di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang diduga melakukan pelanggaran saat aksi unjuk rasa di gedung DPRD dan Gubernur NTB dengan menjadi provokator pemblokiran jalan hingga memukul wajah Kapolsek Mataram, Kompol Tauhid, dipulangkan.

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan keenam mahasiswa tersebut telah dipulangkan pada Kamis malam (25/04). Mereka semua dijemput oleh perwakilan kampus dan orang tua.

“Benar sudah dipulangkan tapi dikenai wajib lapor. Mereka dijemput oleh wakil rektor, senior mereka, dan masing-masing orang tuanya,” kata Kompol Yogi, Jumat pagi (26/04).

Pemulangan keenam mahasiswa berinisial MTJ, FB, MR, MI, YDA, dan MAS tersebut seusai menandatangani tiga poin surat kesepakatan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Mereka mengakui telah melakukan sikap arogansi, provokasi, dan pemukulan terhadap anggota Polri.

“Kenapa kami tahan? Karena kan ada aduan langsung dari Kapolsek Mataram. Makanya kami lakukan proses interogasi dan pernyataan mereka mengakui bersalah,” Ucap Kasat Reskrim.

Kompol Yogi menerangkan tiga poin dalam surat pernyataan itu pada intinya mereka tidak mengulangi perbuatan terduga. Poin pertama disebutkan bahwa keenam mahasiswa mengakui kesalahannya saat berdemonstrasi melakukan provokasi. Kedua, mereka akan mengikuti semua prosedur proses di kepolisian.

“Terakhir berjanji tidak melakukan arogansi saat melakukan demonstrasi di depan publik. Untuk proses hukum yang diadukan Kapolsek Mataram masih dalam tahap penyelidikan. Keenam mahasiswa itu dikenai wajib lapor setiap Senin dan Kamis,” terangnya.

“Kami sudah minta keterangan beberapa saksi. Jika terbukti maka bisa naik sidik,” sambung Kompol yogi.

Baca Juga : Langgar Aturan Saat Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor Gubernur, 6 Mahasiswa di NTB Diamankan Polisi

Sebelumnya, enam mahasiswa bersama masa aksi melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD NTB dan Kantor Gubernur NTB. Mereka menuntut Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi menaikkan harga jagung dan membuka kembali program beasiswa NTB.

Namun, massa memaksa masuk dengan mendorong gerbang Kantor Gubernur NTB. Beberapa orang mendorong petugas bahkan ada yang mau memanjat gerbang. Tidak sampai di situ, ketika tidak ditemui oleh Pj Gubernur NTB, diduga keenam mahasiswa tersebut melakukan tindakan provokatif. Seketika, situasi semakin tak terkendali.