Viral Video Pelajar Bawa “Celurit” di Dompu, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya

tribratanews.ntb.polri.go.id  – Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Dompu, Polres Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) bergerak cepat menyelidiki video yang viral di media sosial terlihat sekelompok pelajar membawa benda mirip celurit di depan Kantor Bupati Dompu. Video tersebut diunggah pada Jumat (15/11/2024) di laman platform media sosial Facebook yang langsung menuai perhatian publik karena dianggap mengancam keamanan.

Kapolsek Dompu, Ipda Ade Helmi, SH, segera memerintahkan personelnya untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa ini. Dalam waktu singkat, tim berhasil mengidentifikasi lima pelajar yang terlibat dalam video tersebut.

Adapun inisial para pelajar dalam video tersebut yakni HR (12), MA (12), FA (15), AL, (13) dan ET (15). Kelimanya merupakan siswa Sekolah Menengah Umum dan berasal dari Kelurahan Dorotangga.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Polisi, benda yang mereka bawa bukanlah senjata tajam seperti yang menargetkan masyarakat. Ternyata, benda tersebut adalah pipa paralon yang dimodifikasi menyerupai celurit.

Pelajar tersebut mengaku menemukan benda itu di Jembatan Sori Silo saat perjalanan pulang sekolah. Mereka tidak bermaksud melakukan tindakan jahat, hanya membawa benda tersebut tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi, ungkap Kapolsek Dompu, IPDA Ade Helmi.

Sebagai langkah pelatihan, pihak kepolisian meminta para pelajar, orang tua mereka, serta pihak sekolah untuk menandatangani surat pernyataan bersama. Isi pernyataan ini adalah komitmen untuk tidak mengulangi tindakan serupa di masa mendatang.

Lebih lanjut, Kapolsek Dompu menekankan pentingnya penyikapan yang bijak terhadap informasi yang beredar di platform media sosial. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan sesuatu tanpa informasi yang jelas.

“Kami sangat serius menangani setiap laporan. Walaupun benda yang dibawa pelajar ini bukan senjata tajam, kami tetap mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang,” Ujar Ipda Ade Helmi.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya bertindak lebih bijaksana. Kesalahpahaman kecil seperti ini dapat memicu keresahan jika tidak segera diluruskan.

“Semoga pelatihan ini mampu menanamkan kesadaran kepada para pelajar untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan kepada orang tua juga agar lebih berperan aktif dalam mengawasi putra/putrinya,” tutup Kapolsek Dompu.