Strategi Efektif Turunkan Berat Badan dan Cegah Diabetes
24 January 2025 - 5:48 WITA
tribratanews.ntb.polri.go.id.–Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Imam Subekti, Sp.PD, Subsp.E.M.D. (K), FINASIM, menekankan pentingnya memahami penyebab kegemukan sebagai langkah awal dalam mencegah diabetes. Dalam keterangannya yang dikutip dari Antara pada Kamis (23/1/2025), ia menjelaskan bahwa menjaga berat badan ideal bukan hanya dapat mencegah diabetes, tetapi juga mengurangi risiko penyakit serius lainnya, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan serangan jantung.
“Menurunkan berat badan adalah langkah efektif untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes,” ujar Prof. Imam.
Menurutnya, ada lima langkah utama yang perlu dilakukan untuk mengatasi kegemukan dan mencegah diabetes:
- Mengatur Pola Makan
Menghitung kebutuhan kalori harian merupakan langkah awal. Untuk menurunkan berat badan, asupan kalori harus dikurangi sekitar 500-1.000 kalori per hari. Pola makan yang seimbang dengan asupan kalori terkontrol menjadi kunci keberhasilan terapi diet. - Melakukan Aktivitas Fisik Rutin
Olahraga rutin minimal tiga kali seminggu selama 30 menit sangat dianjurkan. Aktivitas dapat ditingkatkan menjadi lima kali dalam seminggu dengan durasi 45 menit per sesi. Latihan aerobik seperti jalan kaki, joging, bersepeda, berenang, atau senam menjadi pilihan ideal. - Komitmen pada Gaya Hidup Sehat
Prof. Imam menegaskan bahwa obesitas bukanlah kondisi instan, melainkan proses bertahap yang terjadi dalam jangka panjang. Karena itu, dibutuhkan komitmen penuh untuk menjalani perubahan gaya hidup yang lebih sehat secara konsisten. - Menggunakan Obat Jika Diperlukan
Jika perubahan pola makan dan aktivitas fisik tidak mencapai hasil yang diharapkan, penggunaan obat penurun berat badan bisa menjadi opsi. Namun, ini harus dilakukan dengan pengawasan medis. - Operasi Bariatrik untuk Kasus Ekstrem
Untuk kasus obesitas yang sulit ditangani, tindakan bedah bariatrik atau operasi pemotongan lambung dapat menjadi solusi terakhir. Langkah ini bertujuan mengurangi ukuran lambung, sehingga pasien lebih mudah mengontrol asupan makanan.
Perjalanan Obesitas Menuju Diabetes
Prof. Imam menjelaskan bahwa obesitas sering kali menjadi awal dari perjalanan menuju diabetes. Pada tahap awal, resistensi insulin menyebabkan gula darah meningkat, meski belum menunjukkan gejala. Tahap ini dikenal sebagai prediabetes, di mana kadar gula darah berada di atas normal tetapi belum memenuhi kriteria diabetes.
Jika kondisi terus berlanjut, seseorang dapat memasuki tahap diabetes dengan kadar gula darah yang mencapai angka diagnosis. Gejala khas diabetes seperti sering buang air kecil, sering haus, nafsu makan meningkat, tetapi berat badan justru turun, biasanya mulai terlihat pada tahap ini.
Menurut Prof. Imam, memahami proses ini dan melakukan tindakan preventif sejak dini adalah kunci untuk mencegah diabetes serta komplikasi serius yang menyertainya.