Positif Narkoba, Delapan Penghuni Kos di Lombok Barat Diamankan Polisi

tribratanews.ntb.polri.go.id Satuan Reserse Narkoba Polres Lombok Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Dalam operasi yang dilaksanakan pada Jumat (13/12/2024), delapan penghuni kos-kosan di wilayah Batulayar berhasil diamankan setelah dinyatakan positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine.

Kasat Resnarkoba Polres Lombok Barat, AKP I Nyoman Diana Mahardika, menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari program berkelanjutan dalam mendukung upaya pemerintah memberantas narkoba sekaligus meningkatkan keamanan masyarakat.

“Petugas menyasar sejumlah kamar kos yang dianggap mencurigakan untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, kami menemukan delapan orang penghuni yang positif menggunakan narkoba,” ungkapnya.

Selain mengamankan delapan orang ini, pihak kepolisian juga menyita barang bukti berupa satu klip sabu, tiga paket kecil sabu, serta berbagai alat yang digunakan untuk mengonsumsi barang haram tersebut. Barang bukti ini ditemukan di beberapa kamar kos yang telah menjadi target operasi.

AKP Diana mahardika menegaskan, penangkapan ini menunjukkan keseriusan pihak Kepolisian dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

“Kami tidak akan berhenti di sini. Penindakan akan terus kami lakukan untuk mencegah peredaran narkoba yang semakin meluas,” tegas Kasat Narkoba.

Polres Lombok Barat juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam membantu upaya pemberantasan narkoba. Warga diimbau melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkoba kepada pihak berwenang.

“Keterlibatan masyarakat juga akan sangat penting. Kami membutuhkan dukungan publik untuk menjadi mata dan telinga petugas keamanan dalam upaya memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” ucap AKP Nyoman.

Saat ini, kedelapan orang penghuni kos yang diamankan tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polres Lombok Barat. Polisi berencana mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan pengedar yang lebih luas.