Polresta Mataram Kantongi dan Pelajari Hasil Autopsi Jenazah Santriwati Asal NTT
07 August 2024 - 5:37 WITA
tribratanews.ntb.polri.go.id – Penyidik Polresta Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengantongi dan sedang mempelajari hasil autopsi jenazah santriwati NI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga menjadi korban penganiayaan saat sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Lombok Barat.
“Tindak lanjut terkait hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram ini, sekarang penyidik sedang mempelajari hasilnya dengan meminta keterangan pihak rumah sakit. Proses tersebut bagian dari persiapan penyidik untuk melengkapi berkas kebutuhan gelar perkara,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama saat dikonfirmasi, Rabu (07/08).
Dalam penanganan kasus ini, sambung Kompol Yogi, tercatat sedikitnya ada 50 saksi yang masuk dalam agenda pemeriksaan penyidik. Mereka berasal dari pihak pengurus Pondok Pesantren Al-Aziziyah dan santriwati.
Ada juga permintaan keterangan ahli pidana maupun psikolog serta tenaga kesehatan di Kabupaten Lombok Timur yang sempat memberikan perawatan medis terhadap almarhumah sebelum akhirnya meninggal.
“Pelapor (orang tua almarhumah) juga masuk agenda pemeriksaan,” ujarnya.
Sementara itu, proses pemeriksaan saksi dari kalangan santriwati usia anak, penyidik turut memberikan pendampingan dari pekerja sosial dan lembaga perlindungan anak (LPA).
Santriwati NI meninggal pada usia 13 tahun usai menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Raden Soedjono, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (29/6).
Sebelum akhirnya meninggal di RSUD dr. Raden Soedjono, santriwati NI sempat singgah menjalani perawatan di Klinik dr. Candra Lombok Timur dan Puskesmas Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur.