Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria di Toilet Pasar Seketeng Sumbawa

tribratanews.ntb.polri.go.id. – Pihak Kepolisian melakukan penyelidikan atas penemuan mayat seorang pria berinisial M (49) di toilet Pasar Seketeng, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sempat gegerkan masyarakat sekitar. Mayat ini ditemukan pada Sabtu (21/09) sekitar pukul 08.00 Wita.

Kapolsek Sumbawa Ipda Eko Riyono dalam keterangannya, mengonfirmasi perihal penemuan mayat di salah satu bilik toilet yang ada di pasar seketeng itu. Ia menjelaskan dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi – saksi, diketahui M kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas pasar tersebut.

“Mayat pertama kali ditemukan oleh saksi Suprapto yang bekerja sebagai penjaga toilet pasar. Dari keterangannya, setelah korban memasuki toilet, ia tidak kunjung keluar selama 40 menit,” jelas Kapolsek Sumbawa.

Saksi yang merasa curiga dengan keadaan tersebut, lantas mencoba memanggil M dan mengetuk pintu toilet, namun tidak mendapat jawaban. Ia lalu meminta bantuan seorang warga untuk memeriksa keadaan M.

Setelah diperiksa, korban ditemukan tergeletak di lantai dalam posisi miring. Polisi yang tiba di lokasi bersama Tim Medis dari Puskesmas Unit 1 segera melakukan pemeriksaan dan memastikan bahwa korban telah meninggal.

“Jenazah M langsung kita evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyebab kematian korban,” terang Ipda Eko.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka bekas senjata di sekitar tubuh mayat. Namun, terdapat darah yang keluar dari mulut korban, diduga akibat benturan di lantai. Diperkirakan, korban meninggal kurang dari enam jam setelah ditemukan.

“Terkait penyebab pasti ini masih belum bisa disimpulkan. Namun dari keterangan dokter dugaan sementara M mengalami henti jantung. Hal ini juga selaras dengan keterangan saksi dan pihak keluarga bahwa korban memiliki riwayat hayper tensi (darah tinggi),” ucap dia.

Sementara itu terkait visum terhadap jenazah M, setelah pihak Kepolisian melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, mereka menolak dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Mereka berencana untuk segera memakamkan korban.