Polisi Identifikasi dan Evakuasi Jenazah ABK yang Ditemukan Meninggal di Pelabuhan Bima

tribratanews.ntb.polri.go.id. – Suasana di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendadak geger setelah seorang Anak Buah Kapal (ABK) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar Kapal Motor (KM) Shelly Indah yang tengah berlabuh.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (29/07) siang, pukul 14.12 WITA, dan langsung ditangani secara cepat sesuai prosedur oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima, Polres Bima Kota  bersama instansi pelabuhan terkait.

Korban diketahui bernama Mohamad Ayub Riadi (41), yang bertugas sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM). Ia merupakan warga Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

“Kami telah menerima laporan dan segera menindaklanjuti dengan evakuasi dan identifikasi awal. Proses berjalan lancar berkat koordinasi dengan Sat Polairud, KSOP, dan tim kesehatan pelabuhan,” jelas Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima IPTU Kuntho T. Prakoso, S.H., dalam keterangannya, Rabu (30/07).

Menurut keterangan dari Kapten Kapal, Rudi Adnanto, kapal telah berada di Pelabuhan Bima sejak Sabtu, 26 Juli 2025, dalam antrean muatan jagung. Aktivitas kru berjalan normal hingga korban diketahui terakhir terlihat pada Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 23.00 WITA.

Saat Kapten hendak memulai aktivitas pengelasan pada Selasa siang dan tidak menemukan korban, dua kru kapal mencoba membuka pintu kamar korban. Karena tidak merespons, mereka masuk melalui jendela dan menemukan korban dalam kondisi tertidur tanpa pergerakan. Setelah diperiksa, korban ternyata sudah meninggal dunia.

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan oleh tim Medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik atau penganiayaan pada tubuh korban,” tutur IPTU Kuntho.

Di lokasi, sambung Kapolsek Pelabuhan Laut Bima, ditemukan obat tablet bermerek Candesartan Cilexetil, yang diduga merupakan obat yang dikonsumsi korban untuk mengatasi gangguan jantung atau tekanan darah.

“Korban menurut keterangan rekan-rekannya diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah mengeluh sesak napas dua bulan sebelumnya,” jelas IPTU Kuntho.

Jenazah korban kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju RSUD Bima untuk dilakukan visum dan pemeriksaan medis lanjutan. Pihak Kepolisian memastikan akan terus melakukan pendalaman sesuai prosedur hukum dalam peristiwa ini.

“Penyelidikan akan dilakukan secara profesional guna memastikan tidak ada unsur kelalaian ataupun faktor lain yang menyebabkan kematian

“Kami akan bekerja sesuai prosedur, menjunjung prinsip transparansi dan profesionalisme dalam setiap penanganan kasus,” tutup Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima.