Polda NTB Didik Anak Usia Dini Soal Keselamatan dan Anti Kekerasan Lewat Edukasi Menyenangkan

tribratanews.ntb.polri.go.id.–Dalam upaya membentuk budaya keselamatan sejak dini dan memperkuat perlindungan terhadap anak, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) menunjukkan komitmen kuat lewat kegiatan edukatif bertajuk pendidikan masyarakat (Dikmas).

Kegiatan Dikmas kali ini, diselenggarakan di Lapangan Bharadaksa Polda NTB dan diikuti oleh siswa-siswi dari Taman Kanak-Kanak (TK) Hindu Cempaka Harum, Cakranegara, Kota Mataram.

Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.H., S.I.K., Jumat (23/05) menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang kini difokuskan tak hanya pada edukasi tertib berlalu lintas, namun juga integrasi nilai perlindungan anak.

“Edukasi ini dikemas menyenangkan dan penuh warna, namun sarat makna. Selain mengenal rambu lalu lintas dan cara kerja APIL, anak-anak juga diajak memahami bahwa mereka punya hak untuk berbicara jika mengalami kekerasan,” ujar Kombes Pol. Kholid dalam keterangannya.

Melalui pendekatan visual dan praktik langsung, anak-anak belajar pentingnya memahami peran petugas lalu lintas, bahaya sepeda listrik di jalan umum, dan mengenali tanda-tanda kekerasan. Kampanye ini mengusung tema “Rise and Speak”, mendorong keberanian anak untuk menyuarakan pengalaman negatif yang mereka alami atau saksikan.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata sinergi antara Subdit Kamsel Ditlantas dan Unit PPA Ditreskrimum Polda NTB dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas serta kekerasan anak yang kerap terjadi secara tersembunyi.

“Langkah kecil ini kami harapkan menjadi fondasi kuat bagi generasi penerus bangsa yang sadar hukum, peduli keselamatan, dan memiliki keberanian untuk melindungi dirinya sendiri dan orang lain,” tutur Kombes Kholid.

Polda NTB pun menargetkan pencapaian strategis dari program ini, antara lain meningkatnya kesadaran anak tentang pentingnya keselamatan di jalan, berkurangnya pelanggaran lalu lintas oleh anak-anak, serta terbangunnya kesadaran sosial tentang pentingnya perlindungan anak.

“Dengan menghadirkan edukasi dalam bentuk yang menyenangkan, kami (Polri) berharap nilai-nilai keselamatan dan keberanian berbicara dapat terpatri dalam benak anak-anak sejak usia dini,” tutup Kombes M. Kholid.