MotoGP Mandalika 2025: Mesin Penggerak Ekonomi dan Pariwisata NTB

tribratanews.ntb.polri.go.id. – Gelaran MotoGP Mandalika 2025 kembali menjadi magnet pariwisata dan pendorong ekonomi lokal. Selama tiga hari penyelenggaraan, 3–5 Oktober 2025, Pertamina Mandalika International Circuit disesaki ribuan penonton dari berbagai negara.

Euforia ajang balap motor dunia ini tak hanya menggema di area sirkuit, tetapi juga menghidupkan denyut ekonomi di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Pulau Lombok.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Ni Luh Puspa menegaskan bahwa MotoGP Mandalika bukan hanya perayaan olahraga, melainkan juga panggung kebangkitan ekonomi daerah.

“MotoGP Mandalika bukan hanya pesta olahraga, tetapi juga mesin penggerak ekonomi masyarakat. Kegiatan ini menghidupkan hotel, restoran, transportasi, hingga UMKM yang menjajakan produk lokal,” ujar Ni Luh Puspa dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

Menurutnya, sport tourism seperti MotoGP memberi dampak langsung bagi masyarakat dengan menyerap tenaga kerja lokal, membuka peluang usaha baru, serta memperluas pasar bagi produk kreatif daerah.

Baca Juga : Polda NTB Buktikan Profesionalisme, MotoGP Mandalika 2025 Aman Hingga Hari Terakhir
Baca Juga : MotoGP Mandalika 2025 Catat lonjakan 140 Ribu Penonton, ITDC Apresiasi Pengamanan Polda NTB

Berdasarkan catatan Kemenparekraf, lebih dari 3.000 tenaga kerja lokal terserap dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024, dengan jumlah penonton mencapai 120.000 orang. Tahun 2025, angka tersebut meningkat signifikan seiring dengan meluasnya promosi dan keterlibatan masyarakat.

Ribuan pelaku UMKM NTB turut memeriahkan event internasional ini melalui Bazar UMKM Mandalika dan Festival Musik Mandalika yang menghadirkan musisi ternama seperti Dewa 19, Amtenar, dan King Nassar. Produk lokal seperti tenun Sasak, kuliner khas Lombok, hingga kerajinan tangan tradisional mendapat sambutan hangat dari wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Kami ingin setiap event internasional di Mandalika menjadi panggung bagi pelaku ekonomi kreatif lokal. Dengan begitu, manfaatnya tidak berhenti di sirkuit, tetapi mengalir hingga ke desa wisata,” jelas Ni Luh.

Selain itu, berbagai kegiatan pra-event seperti Riders Parade di Kota Mataram, Riders Go to School, dan Students Go to Paddock sukses membangun kedekatan antara pembalap dunia dengan masyarakat lokal. Program ini memperkuat citra Mandalika sebagai destinasi sport tourism unggulan Indonesia.

Wisatawan yang hadir tak hanya menyaksikan aksi para pembalap dunia, tetapi juga menikmati pesona wisata Lombok, mulai dari Pantai Kuta Mandalika, Desa Sade, hingga kuliner khas seperti ayam taliwang dan plecing kangkung.

Ni Luh menegaskan, keberhasilan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 merupakan bukti kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah event dunia secara inklusif dan berkelanjutan.

“Mandalika adalah simbol kolaborasi dan kebanggaan nasional. Kami ingin setiap kali dunia menonton MotoGP, mereka juga melihat keramahan, kreativitas, dan keindahan Indonesia,” tutur Ni Luh menutup keterangannya.