Mengenal Tradisi Nyongkolan Masyarakat Sasak Lombok

tribratanews.ntb.polri.go.id – Nyongkolan merupakan tradisi kegiatan adat yang menjadi rangkaian acara dalam prosesi perkawinan khususnya untuk masyarakat suku sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada prosesi  tradisi yang dilakukan masyarakat sasak ini, mempelai pria akan menuju ke rumah mempelai wanita. Dengan diiringi oleh keluarga dan kerabat mempelai pria.

Mereka mengenakan pakaian lengkap adat Sasak serta diiringi grup musik Gendang Beleq, Kecimol ataupun orkes jalanan. Sementara dari mempelai wanita nantinya akan menyambut di rumah mempelai wanita dengan menyuguhkan makanan dan minuman kepada iring-iringan pengantin.

Rombongan pengantin biasanya akan berjalan menuju rumah mempelai wanita tujuannya adalah untuk memperkenalkan pengantin kepada masyarakat khususnya kalangan kerabat dan warga disekitar tempat tinggal calon mempelai wanita.

Hal ini, karena biasanya seluruh rangkaian acara pernikahan dalam adat sasak dilakukan di rumah pihak mempelai pria.

Barisan Saat Pelaksanaan Tradisi Nyongkolan

Saat pelaksanaan nyongkolan, pasangan pengantin didampingi oleh para dedare (Perempuan) dan terune (Pria) sasak, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuka adat dan sanak saudara dari mempelai pria.

Lalu pihak keluarga pria akan datang dalam bentuk arak-arakan yang susunan barisannya yaitu paling depan pembawa Karas, sebuah kotak anyaman segi empat berisi pinang sirih yang dibawa oleh dua orang gadis berpakaian Lambung.

Barisan selanjutnya disusul oleh pembawa lekok atau sirih yang ditata sebagai penghias buah-buahan yang seluruhnya dibawa beberapa gadis sebagai lambang penghormatan.

Barisan ketiga diikuti dengan pengiring pengantin wanita yang mengenakan pakaian pengantin khas Sasak beserta atribut lengkapnya dari atas kepala hingga kaki.

Pengantin dipayungi dengan payung agung sebagai simbol penghormatan, dan diapit oleh dua orang wanita sebagai pendamping pengantin (inang).

Barisan terakhir rombongan pengantin wanita, diiringi oleh para keluarga dan pengiring pengantin yang semuanya wanita memakai pakaian khas Sasak yaitu Lambung.

Pakaian Adat Saat Nyongkolan

Pada tradisi masyarakat Sasak, rangkaian prosesi dan pakaian yang dikenakannya mempunyai aturan yang menjadi ciri khas budaya.

Untuk pakaian adat yang dipergunakan oleh para pria yakni  godek nongkek. Sedangkan untuk perempuan mengenakan pakaian adat lambung serta kebaya.