Kisah Alif Rahmat Anak Yatim Piatu yang Berhasil Lulus Seleksi Bintara Polri

tribratanews.ntb.polri.go.id – Alif Rahmat, warga Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebenarnya tidak terlalu berharap banyak bisa lolos menjadi polisi. Dia adalah peserta calon siswa (casis) pengiriman Polres Bima Kota yang dinyatakan lolos seleksi Bintara Polri 2024 dengan rangking 10 di Polda NTB.

Perjuangan Alif sapaan akrabnya, lulus seleksi Bintara Polri 2024 tidaklah mudah. Alif menyadari saingannya sangat banyak dan rata-rata anak dari kalangan orang yang berada hingga anak pejabat.

Sementara, Alif yang merupakan lulusan SMAN 4 Kota Bima tahun 2022 ini adalah seorang anak dari kalangan keluarga kurang mampu. Alif selama ini harus banting tulang untuk bertahan hidup sebagai juru parkir (jukir) dan pengamen.

Selain kurang mampu, Alif adalah seorang anak yatim piatu. Ayahnya yang bernama Sahbudin meninggal pada saat Alif duduk di bangku SMP. Sementara ibunya, Rita Kurniati, baru saja meninggal pada Juni 2024. Ibunda tercinta pergi selama-lamanya justru ketika Alif mengikuti seleksi tes Bintara Polri 2024, demi membahagiakan sang ibu.

“Saya anak tunggal. Ibu meninggal bulan lalu saat saya tes karena sakit. Sementara ayah meninggal sejak saya SMP,” katanya.

Baca Juga : Polda NTB Beri Dukungan Psikologis Casis Bintara Polri yang Terkena Musibah

Alif mengisahkan awal mula ikut tes casis Bintara Polri 2024 di Polda NTB hingga dinyatakan lulus seleksi murni. Alif mengaku mengetahui adanya pembukaan casis Bintara melalui Instagram Polres Bima Kota.

“Saya melihat semua isi persyaratan yang harus dilengkapi,” katanya.

Ia mengaku awalnya sempat ragu-ragu untuk mendaftar. Apalagi saat itu, ibunya tengah sakit-sakitan dan dia harus membantu mencari uang untuk membantu biaya pengobatan ibunya serta kebutuhan hidup sehari-hari.

“Ragu-ragu awalnya dan sempat mengurungkan niat untuk mendaftar,” kenang Alif.

Karena tekadnya ingin menjadi polisi dan berharap bisa mengubah nasib, Alif pun mendaftar. Setelah itu, Alif diam-diam ke rumah pamannya atau kakak dari orang tuanya, untuk meminta uang Rp 300 ribu. Uang itu dia gunakan untuk biaya transportasi perjalanan menuju Polda NTB di Kota Mataram.

“Saya bersama teman dari Kota Bima pergi ke Mataram menggunakan sepeda motor. Saat itu saya tak memberi tahu siapapun akan mengikuti tes seleksi Bintara Polri di Polda NTB,” katanya.

Selama berada di Mataram, Alif menumpang di tempat kos sepupunya. Sembari menunggu jadwal tes, Alif memanfaatkan waktu untuk mencari serta mempelajari soal-soal ujian seleksi Bintara Polri.

“Jadi tesnya dimulai dari bulan April sampai dengan Juli 2024. Dan Alhamdulillah tes pertama kali saya dinyatakan lulus,” terangnya.

Alif menegaskan lulus tes Bintara Polri 2024 di Polda NTB, murni kemampuan sendiri, tanpa ada bantuan siapapun. Selain itu, Alif mengaku juga tidak mengeluarkan uang satu sen pun selama mendaftar hingga dinyatakan lulus.

“Saya juga tidak ada kenalan. Lulus tes murni,” pungkasnya.