Dari Dapur untuk Generasi Sehat, Bhayangkari Lombok Utara Gelar Lomba Masak Cegah Stunting
08 October 2025 - 4:04 WITA
tribratanews.ntb.polri.go.id. – Upaya pencegahan stunting di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satu wujud nyatanya datang dari Bhayangkari Cabang Lombok Utara yang menggandeng PAUD Chili Community House dalam kegiatan lomba memasak makanan bergizi bertema “Masakan Sederhana, Murah, Bergizi, Cegah Stunting, Cerdaskan Anak Bangsa.”
Kegiatan yang berlangsung di Aula Sarja Arya Racana Polres Lombok Utara ini diikuti oleh 34 wali murid yang terbagi dalam 17 kelompok. Mereka menampilkan kreasi menu sehat tanpa MSG dengan pendampingan tenaga medis dari Dokkes Polres Lombok Utara.
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Heny Agus Purwanta, menjelaskan bahwa kegiatan ini berawal dari kepedulian terhadap pola makan anak dan pentingnya gizi seimbang dalam keluarga.
“Ini sebenarnya gayung bersambut. Saya menginisiasi, dan teman-teman di Chili mendukung penuh. Para ibu di Chili sangat peduli dengan apa yang disantap anak-anaknya, dan itu membanggakan,” ujarnya.
Menurutnya, lomba memasak ini bukan hanya wadah kreativitas, tetapi juga bentuk evaluasi pemahaman orang tua tentang gizi dan pola makan sehat.
“Kami ingin menguji langsung, bukan hanya memberi informasi satu arah. Ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Pencegahan jauh lebih penting dan murah dibanding pengobatan,” tegasnya.
Selain lomba memasak, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan program Polisi Sahabat Anak yang diikuti oleh 110 anak PAUD Chili House. Para peserta cilik diajak mengenal tugas-tugas kepolisian di lingkungan Mapolres sebagai bentuk edukasi karakter dan kedisiplinan sejak dini.
“Anak-anak perlu tahu bahwa keamanan dan ketertiban adalah hasil kerja sama semua pihak. Gizi yang baik juga membentuk calon pemimpin masa depan,” tambah Ny. Heny.
Pendiri Chili Community House, Noor Ain Hussin, menuturkan bahwa kerja sama ini muncul dari kesamaan visi dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan peran keluarga.
“Kami sering berdiskusi membuat program bermanfaat untuk masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan keluarga,” katanya.
Dari ide itu lahirlah lomba memasak bergizi—ajang yang edukatif, menyenangkan, dan mudah diterima masyarakat. Chili Community House sendiri dikenal dengan pendekatan learning by doing, di mana anak-anak diajak menanam dan mengolah sayuran sendiri. Menurutnya, peran orang tua sangat menentukan keberhasilan edukasi gizi.
“Kami tidak hanya mengajarkan teori, tapi menanamkan kebiasaan. Anak-anak belajar bahwa makanan sehat tidak harus mahal, cukup dari bahan lokal sederhana. Kebiasaan makan terbentuk di rumah. Ketika orang tua terlibat dalam kegiatan seperti ini, mereka menjadi teladan nyata bagi anak-anak,” jelas Noor Ain.
Sementara itu, Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, turut memberikan apresiasi atas kegiatan kolaboratif tersebut. Ia menegaskan bahwa Bhayangkari memiliki peran strategis dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan sosial dan edukatif.
“Kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor seperti ini harus terus digalakkan, karena memiliki tujuan sama: mewujudkan keamanan dan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. Kegiatan Bhayangkari Lombok Utara bersama Chili Community House ini menjadi bukti bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari langkah sederhana di dapur keluarga. Melalui edukasi, kreativitas, dan gotong royong, para ibu diajak menjadi garda terdepan dalam membangun generasi Lombok Utara yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Gerakan dari dapur ini bukan sekadar lomba, tetapi refleksi nyata nilai-nilai Bhayangkari dan semangat Polri yang humanis. Kami ingin mengayomi masyarakat bukan hanya dalam keamanan, tetapi juga dalam kesejahteraan sosial,” tutup Ny. Heny dengan senyum optimis.