LOADING

Type to search

Binkam

Polda NTB Gencarkan Himbauan Antisipasi Paham Radikalisme dan Anti Pancasila

Share
Polda NTB Gencarkan Himbauan Antisipasi Paham Radikalisme dan Anti Pancasila

tribratanews.ntb.polri.go.id – Dalam upaya mengantisipasi tumbuhnya paham Radikalisme serta anti Pancasila di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Polda NTB gencar memberikan himbauan kepada seluruh elemen Masyarakat untuk tetap berhati – hati dan waspada.

“Kami meminta semua pihak agar tetap menjaga keutuhan NKRI dan tidak terpengaruh dengan pemahaman – pemahaman Radikalisme dan anti Pancasila, karena hal itu dapat mengancam keutuhan NKRI,” kata Kabid humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, S.H., S.I.K,.M.H saat ditemui media ini, Kamis (22/06/2023).

Arman menyebut hal ini dilakukan dengan harapan kebersamaan semua pihak dalam menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

”Mari kita berkolaborasi dan bersama-sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI yang sama – sama kita cintai ini terlebih menjelang momentum peringatan HUT RI Ke-75 nanti”‎ ucapnya.

Baca Juga : Presiden Jokowi Buka AMMTC ke-17

Lebih lanjut arman menjelaskan bahwa selain melakukan sosialisasi dan imabauan pencegahan, beberapa langkah juga telah dilakukan pihaknya bersama polres jajaran yang ada di wilayah hukum Polda NTB.

Diantaranya dengan mengajak komponen masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan menanggulangi paham tersebut dengan memberikan imbauan secara masif baik secara langsung maupun melalui Media ( Cetak, Elektronik, meanstream,medsos dan medol).

Paham radikalisme biasanya terselubung, atau tidak dilakukan terangan-terangan dalam menyebarkan‎ pahamnya, sehingga dibentuklah kelompok-kelompok tertentu untuk menyebarkannya.

“Kita sampaikan ke masyarakat, kalau ada kelompok-kelompok pengajian yang tertutup dengan orang lain, misalnya dia mengadakan pengajian tapi ditutup pintu‎nya semuanya ini perlu dicurigai, karena Islam itu harus disyiarkan, harus dipahami oleh semua orang, tak boleh disembunyikan,” jelas Kabid Humas Polda NTB.

Munculnya paham radikalisme ini, lanjut Arman sebagian besar karena pemahaman agamanya kurang sehingga mudah di cocoki dengan dalih Jihad, padahal dalam agama islam jihad tidak mesti harus membunuh atau bunuh diri di tempat keramaian namun makna jihad sesungguguhnya bagaimana kita berguna bagi orang lain juga termasuh bagian dari jihad.

”Dalam mempelajari agama belajarlah pada ahlinya itupun jangan pada satu orang saja atau belajarnya setengah-setengah dan banyak harus memperbanyak refrensi dalam berbangsa dan bernegara,” tutup Arman.

 148 total views,  1 views today

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *