Aksi Sigap Sat Polairud Polres Dompu Selamatkan Ibu Hamil Saat Berlayar di Perairan Calabai
09 September 2025 - 11:31 WITA
tribratanews.ntb.polri.go.id. – Aksi kemanusiaan kembali ditunjukkan oleh Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang ibu hamil bernama Sarmila (24) asal Selayar, Sulawesi Selatan, berhasil dievakuasi setelah mengalami kontraksi hebat di atas kapal wisata KM Bunga Batari 01, Minggu (7/9) sekitar pukul 09.00 Wita.
Kasat Polairud Polres Dompu, AKP Acim, menjelaskan evakuasi berawal dari laporan nakhoda KM Tiara Mandiri 01 yang melihat adanya kondisi darurat di kapal lain saat melintas di perairan Calabai, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.
“Informasi yang kami terima, Sarmila, istri nakhoda KM Bunga Batari 01, Rizal, mengalami kontraksi kuat dan diperkirakan segera melahirkan,” ungkap AKP Acim dalam keterangannya, Senin (8/9).
Setelah berkoordinasi dengan Kapal Polisi XXI-2014 Ditpolairud Polda NTB, tim Polairud bergerak cepat menuju Dermaga Unit Pelabuhan Kelas III Calabai untuk melakukan evakuasi. Kapal wisata berkapasitas GT 85 itu diketahui diawaki 6 ABK serta membawa 42 penumpang warga negara asing (WNA) dan 1 warga negara Indonesia (WNI) dalam perjalanan dari Labuan Lombok menuju Labuan Bajo.
Sesampainya di dermaga, tim segera mengevakuasi Sarmila dan membawanya ke Puskesmas Plus Calabai untuk penanganan medis awal. Namun, mengingat kondisi pasien membutuhkan perawatan lebih lanjut, pihak medis kemudian merujuknya ke RSUD Dompu.
Kasat Polairud Polres Dompu menegaskan bahwa keberhasilan evakuasi ini merupakan hasil koordinasi cepat dan solid antar-instansi di lapangan.
“Sat Polairud Polres Dompu selalu siaga dalam menjalankan tugas kemanusiaan, terutama menjaga keselamatan pelayaran di wilayah perairan Dompu. Evakuasi ini bukti nyata kesiapan kami dalam menghadapi kondisi darurat,” ujarnya.
Peristiwa ini sekaligus menjadi gambaran nyata dedikasi Polairud dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk wisatawan mancanegara yang menggunakan jalur laut di Nusa Tenggara Barat.
