Kolaborasi Tiga Pilar di Maluk Sumbawa Barat, Antisipasi Banjir dengan Gotong Royong
08 January 2025 - 12:25 WITA
tribratanews.ntb.polri.go.id.–Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir pekan lalu menyebabkan debit air meningkat dan menimbulkan genangan setinggi lutut di kawasan pemukiman warga Desa Mantun.
Untuk mencegah bencana serupa kembali terjadi, Tiga Pilar Desa Mantun yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, dan Babinsa, bersama warga setempat menggelar aksi gotong royong membersihkan saluran drainase.
Bripka Ramli, Bhabinkamtibmas Desa Mantun, memimpin kegiatan tersebut. Bersama masyarakat, tim ini mengangkat tanah dan material yang menyumbat saluran drainase desa. Aksi gotong royong ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi permasalahan genangan air tetapi juga memperkuat kerja sama antara Tiga Pilar dan masyarakat.
“Tujuan utama dari gotong royong ini adalah memastikan saluran air tetap lancar, sehingga mampu mengurangi genangan saat hujan deras dan mencegah banjir,” ujar Kapolsek Maluk, Kompol Tohir, SH pada Selasa (07/01).
“Kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus membangun semangat kolaborasi dan meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan,” tambah Kompol Tohir.
Dalam kegiatan tersebut, Bripka Ramli juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ia mengimbau warga agar tidak membiarkan genangan air di sekitar rumah, termasuk di dalam kaleng atau benda lain yang dapat menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah.
Dengan meningkatnya intensitas hujan, upaya pembersihan drainase menjadi langkah krusial untuk mengurangi risiko banjir. Saluran drainase yang bersih akan meminimalisasi aliran air terhambat, sehingga genangan yang berpotensi merusak pemukiman dapat dicegah lebih awal. Warga Desa Mantun menyambut baik aksi ini.
“Kegiatan gotong royong ini sangat bermanfaat bagi kami. Harapannya, lingkungan bisa lebih bersih, dan kami terhindar dari banjir maupun penyakit,” ujar salah satu warga yang turut serta.
Kolaborasi antara masyarakat dan aparat desa seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam menghadapi cuaca ekstrem.