Upaya 4 Hari Pencarian, Bocah Terseret Arus Saluran Irigasi di Lombok Timur Ditemukan Meninggal

tribratanews.ntb.polri.go.id – Setelah empat hari pencarian intensif oleh Tim SAR gabungan, Asila Ausi Zahra (7), bocah perempuan yang hanyut di saluran irigasi Desa Danerase, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya ditemukan.

Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan tubuhnya sudah membengkak di saluran air Dusun Batu Ngapah, Desa Montong Belae, pada Kamis (19/12) sekitar pukul 17.00 Wita, Sore tadi.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman dalam keterangannya menerangkan, penemuan jenazah korban pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Aq. Pendi alias L. Merpati yang melihat lutut korban menyembul di permukaan air yang selanjutnya melaporkan temuannya itu kepada warga lainnya yakni atas nama Samsul dan Muhsan.

Ketiganya kemudian menghubungi Tim SAR gabungan yang tengah melakukan pencarian di lokasi lain. Petugas selanjutnya memastikan bahwa mayat yang ditemukan ini adalah korban yang dicari. Setelah dipastikan, mayat langsung dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit.

“Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Patuh Karya Keruak, untuk diidentifikasi oleh Tim Inafis dari Polres Lombok Timur,” terang Iptu Nikolas.

Baca Juga : Polisi Bersama Tim SAR dan Warga Cari Anak 7 Tahun yang Terseret Arus Saluran Irigasi di Lombok

Dijelaskan Kasi Humas, proses pencarian melibatkan Tim SAR, TNI, Polri, dan warga setempat yang dimulai sejak Senin (16/12) sore setelah korban dilaporkan terseret arus ketika bermain hujan. Upaya tim gabungan dilakukan tanpa henti meski terkendala kondisi medan yang sulit dan gelapnya malam.

“Sejak hari pertama, pencarian sudah dilakukan bersama-sama oleh petugas SAR gabungan. Namun medan yang dipenuhi air dan sampah menjadi kendala besar,” jelasnya.

Pencarian dihari – hari berikutnya pun terus dilakukan dengan menyisir berbagai titik, termasuk muara pantai Telaga Bagek di Desa Ketapang Raya, hingga akhirnya korban ditemukan di saluran air Dusun Batu Ngapah.

Menurut Kasi Humas peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman cuaca ekstrem dan pentingnya pengawasan ekstra terhadap anak-anak yang tengah bermain.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati – hati saat beraktifitas di luar rumah ketika cuaca ekstrem seperti sekarang ini,” tutup Iptu Nikolas.