Modus Baru, Bisnis Jual Beli Ayam Samarkan Transaksi Narkoba
Mataram – Polisi berhasil meringkus empat tersangka yang diduga menjadi bandar narkoba di Lombok Timur. Selama ini, pelaku menggunakan modus jual beli ayam bangkok untuk menyamarkan aksinya dalam melakukan transaksi.
Tepatnya di Dusun Aik Anyar Desa Sukamulia Kecamatan Sukamulia Lombok Timur, pelaku yang masing-masing berinisial HS (26) pria warga Dusun Aik Anyar, HD (36) pria warga Dusun Aik Anyar, MM (35) pria warga Gubuk Peken dan AHS (37) pria warga Gubuk Peken.
Ditangkap oleh jajaran Sat Resnarkoba Polres Lotim, Rabu (2/8) sekitar pukul 15.30 wita saat keempat tersangka usai menikmati narkoba jenis shabu di dalam kamar HS.
Dihubungi melalui pesan singkat oleh media Tribratanews NTB, Kamis (3/8) Kasat Narkoba Polres Lotim AKP Prayit H, SH, mengungkapkan bahwa HS merupakan bandar yang tergolong licin dan sulit ditangkap baik oleh petugas BNN maupun Polisi.
“Bisnis ayam bangkok sebagai kamuflase ternyata mampu menyamarkan dan memperlancar transaksi narkobanya selama ini,” ungkap Kasat Narkoba.
Diperoleh dari pelaku, Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa narkotika jenis shabu yang dibungkus dalam bentuk eceran mulai dari harga Rp. 200.000 s/d Rp. 400.000.
Barang bukti lainnya ditemukan di dalam lantai kamar dalam kondisi berserakan, penggeledahan dilanjutkan hingga ditemukan lagi shabu dibalik kasur tempat tidur HS.
“Di TKP, kami temukan barang bukti berupa 1 bungkus shabu ukuran besar, 4 bungkus shabu ukuran sedang dan 5 poket kecil shabu, keseluruhan shabu tersebut seberat 18,12 g,” jelas AKP Prayit.
“Dua bungkus klip kosong, satu buah bong, dua buah timbangan, tujuh buah korek gas tanpa kepala, tiga buah gunting, delapan buah pipet dan skop plastik, tiga buah tabung kaca silinder, tiga buah HP, dan uang tunai sebesar Rp. 2.650.000,” imbuhnya.
Atas tindak pidana tersebut, pelaku dijerat dengan UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman seumur Hidup. Saat ini pelaku diamankan di Sat Resnarkoba Polres Lotim guna pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut. (azi/gin)
